Ikatan Guru Minta Masyarakat Dukung Kejujuran Keluarga AL
4 |
Orang tua AL/Imam Wahyudiyanta |
"Kita harus melawan kemungkaran dan menegakkan kejujuran. Jangan sampai para wishtle blower justru menjadi korban amuk massa. Ayo semua warga Surabaya membantu bagi masa depan pendidikan Al," tegas Ketua Umum IGI Satria Dharma dalam rilis yang diterima detiksurabaya.com, Jumat (10/6/2011).
Satria mengatakan, IGI mengajak masyarakat Surabaya melawan kemungkaran dalam UN. Ajakan ini sebagai respon upaya pengusiran siswa SDN II Gadel, AL dan keluarganya dari rumahnya oleh wali murid dan warga kampung Gadel. Padahal, kata Satria, keluarga ini berinisiatif mengungkapkan kecurangan massal di SDN II Gadel.
"AL memiliki masa depan. Kita harus melawan kecurangan bersama-sama agar kasus pengusiran jangan sampai berulang," tegasnya.
Ia menerangkan, dukungan warga bisa berupa sumbangan. Sumbangan itu, juga bisa diserahkan melalui beberapa media di Surabaya. Selanjutnya, media memberikannya ke AL untuk pendidikan di masa mendatang. Media bisa membuka dompet untuk AL. Dalam kesempatan ini, IGI akan berkunjung ke media yang ada di Surabaya dan mendonasikan Rp 1 juta untuk memulai gerakan ini.
"Kami juga mengajak mahasiswa supaya tidak diam. Mahasiswa bisa menggerakkan potensinya untuk mencari donasi bagi AL dan menekan pemerintah agar segera melindungi AL dan keluarganya dari ancaman amuk massa," tegasnya.
Sekjen IGI M Ihsan menambahkan, pihaknya meminta masyarakat tidak menghakimi AL dan keluarganya. "Mereka ini pahlawan kejujuran. Mereka harus dibela dan bukan diusir," ujarnya.
Menurutnya, pahlawan cilik seperti AL dan keluarganya harus terus dicari di negeri ini. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan, kecurangan UN masih terjadi di sejumlah daerah lain.
"Guru dan siswa kita harus berani membuka kecurangan. Jadilah pahlawan seperti AL. Jangan simpan kecurangan UN," tegasnya.
Ihsan juga meminta peran serta keseriusan Pemerintah Kota Surabaya menangani masalah ini. "Jangan defensif. Ini bukti bahwa Surabaya bisa mempelopori kejujuran secara nasional," jelasnya.
Sumber: DetikSurabaya
0 komentar:
Posting Komentar