VIVAnews – Ada ironi di dunia pendidikan Bali. Di saat prestasi pendidikan melonjak dengan meraih nilai ujian nasional (UN) tertinggi tingkat nasional untuk SMP dan SMA, ada fakta mengejutkan. Ternyata, banyak jumlah guru yang gagap teknologi (gaptek). Bahkan, dari jumlah 50 ribu guru di Bali, 50 persennya tak bisa mengoperasionalkan komputer
"Sekarang ini banyak guru berkeyakinan yang paling penting adalah hasil UN anak didiknya bagus," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, Ida Bagus Anom, Kamis 9 Juni 2011.
Dikatakan, lantaran tak faham teknologi itu para guru yang gaptek kelabakan ketika terjadi peralihan dari sistem belajar mengajar yang manual ke penggunaan piranti teknologi canggih.
"Untuk mengatasinya kami akan melakukan segala model pembelajaran mengenai tekonologi. Nantinya, dengan cara itu kemungkinan jumlah 50 persen bisa berkurang," imbuhnya.
Anom menuturkan, para guru gaptek tersebut kebanyakan mengajar di desa-desa yang jauh dari keramaian, hingga daerah yang tidak adanya aliran listriknya. Dengan begitu, mereka mengajarkan anak didiknya dengan cara manual.
"Posisi mereka benar-benar terpojok. Kalau tidak ada listrik bagaimana mereka bisa mengenal teknologi. Namun untuk sekarang setidaknya dari 176 SD yang ada di Bali, 60 persen sudah ada listrik. Jadi, pelan-pelan kami akan melakukan pembelajaran tentang teknologi agar para guru tidak gaptek lagi," tandasnya.
Sumber : VivaNews
Selasa, 14 Juni 2011
Puluhan Ribu Guru di Bali "GAPTEK"
Label:
Wajah Pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar