Sabtu, 18 Juni 2011
Siswa Tak Mampu Ditolak SMPN 2 Bandung Cuma Gara2 Tidak Punya Laptop
INILAH.COM, Bandung - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Jalan Sumatera Bandung diduga menolak siswa pendaftar dari jalur tidak mampu.
Penolakan tersebut dilontarkan salah satu guru di sekolah bertitel Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SBI tersebut terhadap seorang siswa pendaftar jalur tidak mampu, Muhamad Rizky Firdaus (12) yang berasal dari SD Pardomuan Bandung.
Ibu Rizky, Teti Rosniawati menuturkan, penolakan terjadi saat ia hendak mendaftarkan anak keduanya Muhamad Rizky Firdaus melalui jalur tidak mampu ke SMPN 2 Bandung. Selain menuruti keinginan sang anak untuk melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 2 Bandung, alasannya mendaftar karena SMP Negeri 2 Bandung berada tidak jauh dari rumah tinggalnya di Jalan Baranangsiang.
“Saat mendaftar pada Senin (13/6/2011) lalu saya diterima oleh seorang guru di ruang Komite Sekolah setelah sebelumnya dilempar ke sana ke sini. Tapi guru SMPN 2 Bandung tersebut menyebutkan kalau bersekolah di SMP Negeri 2 yang bertaraf RSBI harus punya laptop yang harganya Rp5 Juta. Kemudian saya disarankan oleh guru tersebut untuk mendaftar ke SMP 7,” ungkap Teti saat ditemui wartawan di rumahnya Jalan Baranangsiang Gang Kebon Pisang RT 07 RW 10 Kelurahan Kebon Pisang Kecamatan Sumur Bandung, Kamis (16/6/2011).
Meski tidak ada kata-kata penolakan langsung dari pihak SMP Negeri 2 Bandung, Teti merasa harapan anaknya bersekolah di SMPN 2 Bandung kandas. Pasalnya, ia tidak mampu membeli laptop seharga Rp5 juta. Untuk itu ia mencoba menuruti saran guru SMP Negeri 2 Bandung untuk mendaftar ke SMP Negeri 7 Bandung meski lokasinya berbeda kecamatan.
“Saat mendaftar ke SMP Negeri 7 Bandung saya diterima oleh salah seorang Wakasek. Ia tidak bisa memberikan jaminan anak saya diterima namun akan tetap diproses karena lokasi rumah dengan lokasi SMP 7 berbeda kecamatan. Ya saya berharap bisa diterima di SMP 7 agar anak saya bisa sekolah,” tandasnya. [gin]
Ditolak SMPN 2 Gara-gara Laptop, Rizky Sakit Hati
INILAH.COM, Bandung - Ditolak secara halus pihak SMP Negeri 2 Bandung, Muhammad Rizky Firdaus tidak lagi berharap bisa mengenyam pendidikan di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
Orangtua Rizky, Teti Rosniawati (37) mengaku dirinya tidak lagi berkeinginan mendaftarkan anaknya ke SMP Negeri 2 Bandung.
“Saya sudah kadung kecewa dan sakit hati dengan penolakan pihak SMP Negeri 2 Bandung. Masa saya mendaftar dari jalur tidak mampu harus membeli laptop seharga Rp5 juta,” ungkap Teti saat ditemui wartawan di rumahnya, Jalan Baranangsiang Gang Kebon Pisang RT 07 RW 10 Kelurahan Kebon Pisang Kecamatan Sumur Bandung, Kamis (16/6/2011).
Hal tersebut juga diakui Rizky yang awalnya masih sangat berharap bisa bersekolah di SMP Negeri 2 Bandung. Namun kini dirinya akan meneruskan pendidikannya di SMP negeri 7 Bandung.
“Awalnya sih ingin sekolah di dua (SMPN 2 Bandung) tapi sekarang mah udah gak mau,” tutur Rizky.
Rizky merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya Ula Nur Khotimah (17) baru saja menyelesaikan sekolahnya di SMKN 1 Bandung. Sementara itu, adiknya Kaisar Abu Rizal Nur Fatah baru berusia 16 bulan.
Rizky sendiri tinggal di rumah petak berukuran sekitar 3x4 meter bersama dengan dua orang saudaranya dan orang tuanya. Rumah tersebut merupakan rumah milik orangtua Teti Rosdiana yang berada di perumahan padat penduduk di Gang Kebon Pisang Kelurahan Kebon Pisang Kecamatan Sumur Bandung.
Sementara itu, Ayah Rizky, Iip Saepul (38) tidak memiliki pekerjaan tetap. Iip hanya bekerja sebagai buruh kasar dengan penghasilan antara Rp20 ribu sampai Rp30 ribu per hari.
Dengan kondisi perekonomian keluarga yang terbilang pas-pasan, sangat sulit bagi keluarga Iip membelikan Rizky sebuah laptop dengan harga Rp5 juta. Bahkan untuk biaya hidup sehari-hari, Teti harus berusaha menghemat dan jauh dari kesan hidup berkecukupan.
“Untuk bekal sekolah saya hanya diberi Rp3000 dan itu pun harus saya hemat untuk esok harinya jika Bapak atau Ibu tidak punya uang. Mudah-mudahan saya bisa diterima di SMP 7, soalnya hanya sekolah itu yang paling dekat,” harap Rizky yang bercita-cita menjadi seorang polisi. [gin]
inilah wajah dunia pendidikan kita, begitu angkuh..
mungkin akan menjadi nasihat baru bagi warga miskin
Orang Miskin Tidak Boleh Sakit
akan bertambah menjadi
Orang Miskin Tidak Boleh Sekolah
Sumber
Label:
Wajah Pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar